Jumat, 06 November 2009

Sebuah Penghormatan

Kalaku pejamkan mata
Taknampak keredupan di wajah
Kalaku buka mata
Hanya urat kesedihan yang terpancar
Tak pernah sedikitpun
Ia teguk kenikmatan
Tak pernah sedikitpun Ia merasakan kenyamanan
Siang entah malam
Tak nampak sedikitpun
Perbedaan keduanya
Dalam angannya
Hanya beban deni buah hatinya
Memandangnya penuh rasa sakit
Menyapanya penuh rasa haru
Semua bergelanyut menjadi satu
Kini tak dapat lagi kurasakan sakit
Kini tak dapat lagi kurasakan haru
Sebab tak dapat laga yang dapat ku pandang
DAN TAK LAGI ADA YANG DAPAT KU SAPA
Namun juatru lebih dari sakit
Lebih pula dari haru
Karena perih yang amat teramat perih
Yang kini tengah berpesrta
Dalam raga yang tak berdaya
Padamu wahai sang ayah
Terimalah penghormatan terakhir dariku
Yang belum sempat
Membahagiakanmu


GOOD BYE MY FATHER AND A LOVE YOU FOREVER

THANK YOU SO MUCH FOR YOUR LOVE TO US

Tidak ada komentar:

Posting Komentar